Pagi-pagi buta sekitar pukul 4 pagi, Devan sibuk menjelajahi dunia maya dengan komputer usang miliknya dan modem sekarat yang masih tercantap dengan gagahnya di komputernya dan dengan kucekkan berulang kali pada matanya yang sudah hampir tertutup itu. Pagi itu sengaja dia bangun pagi hanya untuk menemani online cewek kesukaanya. Namanya adalah Dina. Devan dan Dina sudah berteman hampir setahun ini. Mereka bertemu di situs jejaring sosial yang bernama Facebook, hahahhaha.. Mereka sangat akrab dan setiap hari bertemu di dalam dunia maya, perlu di ketahui, Devan adalah mahasiswa perguruan tinggi negeri yang ada di solo dengan perawakan sedang, lumayan tinggi, kulit coklat, hidung mancung, dan good looking dah, sedangkan Dina adalah mahasiswi perguruan tinggi swasta yang ada di Solo juga dengan perwakan kecil, memakai kacamata dan manis tidak cantik namun juga tidak jelek.
”Hmmm... Kamu gak ngantuk Bodd temenin aku sepagi ini hanya untuk dengerin curhatanku aja? ” ketik Dina pada Devan yang ada pada chat IRC ( perlu diketahui mereka suka chat di IRC karena chat di Fb banyak yang ganggu gitu, hehehehe )
”Alahh.. biasa aja Love, untuk nemenin kamu sampai kiamat pun aku temenin dah, udah nyantai aja lagi, hahahahaha ” balas Devan pada Dian (Devan dan Dina mempunyai panggilan sendiri-sendiri ketika ada pada dunia maya, yaitu Boddah untuk Devan dan Love untuk Dina )
”.........” balas Dina
”Wew, napa tuh kok cuman titik-titik doang” balas Devan dengan cepat
”Sebenarnya aku bingung ma cowokku Bodd” Sambung chat Dina pada Devan
”Bingung kenapa atuh? Kalau bingung mending kamu balik aja tuh baju kamu, trus masih bingung gak ? hahahahhaha ” timpal Devan dengan asal
”Eh, kok kamu gitu sih? ” gerutu Dina
Kemudian dengan panjang lebar mereka saling chat dan lempar emotion sekenanya. Mereka berdua mempunyai persamaan yaitu sama-sama anak Grunge, penyuka musik Nirvana, Dinosaur JR, Hole, Navicula, Silverchair, dan tentu uncle Cobain, hehehehehe...
Tak terasa waktu telah menunjukkan pukul 6 pagi, jadi mereka sudah chat hampir 2 jam, dan Devan mengambil inisiatif dengan mencoba menelepon Dina..
”Drreett..drreett.. hp Dina yang ada pada ujung kasurnya telah bergetar, dia sengaja memasang tombol getar agar tidak mengganggu seisi rumah.. Kemudian dia mengambilnya dan dengan malasnya menjawab telepon itu..
”Yahhh, napa bodd” celetuk Dina yang lagi BT
”Heeu kok jutek amat Love” balas Devan dengan kecewa
”Hmm.. lagian kan aku dah ngomong kalo kita chat aja gak usah telepon” timpal Dina
”Gak papa lagi, kan aku pengen tahu keadaan si Love kecil gimana?” balas Devan
”Emmm... ”Dina terdiam sesaat ( dia berpikir bahwa Devan terlalu baik untuknya dan sangat berharap bahwa hubungannya dengan Devan yah bisa lebih dari sekedar teman)
”Emmm kenapa Love...” balas Devan
”........” masih hening tak ada jawaban pada seberang telepon Dina
”Eitsss... tunggu sebentar Love, aku punya sesuatu untukmu” timpal Devan yang sibuk mengutak-atik komputernya
”.....” Dina masih diam saja tak bersuara karena dia baru saja berantem ma pacarnya
Tiba-tiba dengan suara yang cukup mengagetkan Dina, suara di telepon sudah berubah yang dari tadi penuh dengan celotehan Devan, berubah menjadi alunan merdu suara penyanyi yang tidak asing dari telinga Dina. Kira-kira beginilah bunyinya
…I need an easy friend…
…I do... with an ear to lend…
…I do... think you fit this shoe…
…I do... won't you have a clue…
…I'll take advantage while…
…You hang me out to dry…
…But I can't see you every night…
…Free…
…I'm standing in your line…
…I do... hope you have the time…
…I do... pick a number too…
…I do... keep a date with you…
“Ohhhh damn it” Gerutu Dina dengan nada kaget dan terharu, karena Dina tau bahwa lagu yang baru dia dengarkan adalah berasal dari band favorit kesukaannya yaitu Nirvana yang berjudul About A Girl
”Gimana Love??? Kamu suka gak... Cuman itu yang bisa aku lakuin untuk menghiburmu” Jawab Devan dengan nada datar
”Thanks Bodd, maybe this songs can help me for a while” Balas Dina
“That’s great Love, aku paling tidak suka melihatmu bersedih apalagi gara-gara seorang cowok, dan aku tahu bagaimana caranya agar kau tidak berlarut-larut dengan kesedihanmu itu, yaitu dengan mendengarkan lagu-lagu dari Nirvana dan band Grunge lainnya.. Dan kamu tahu tidak, coba kamu cek email kamu dah, hhehehhe” Balas Devan dengan cepat
“Wow, ada apa nih dengan emailku. Hhhha” Balas Dina dengan cekekeh tertawanya
“Pokoknya liat aja dulu” Balas Devan
”.......” masih hening karena Dina sibuk mengecek email masuknya
”Gimana Love ?” Balas Devan dengan semangat
”......Wahhhh, thanks banget Bodd, aku gak tahu lagi harus gimana lagi ngadepin tingkahmu yang selalu di luar dugaan ini, hhhahahahaha” Balas Dina dengan riang
Sebetulnya yang dikirim Devan pada Email Dina hanya sederhana hanya sebuah link untuk film dokumenter perjalanan kisah hidup Kurt Cobain yang terpisah di Jepang, namun link ini sangat langka dan jarang dimiliki oleh orang-orang. Devan dan Dina hampir satu hati, dimana-mana memakai kemeja flanel, rambut Devan sebahu dan hampir tak pernah keramas, memakai jeans bellel yang sobek-sobek dan selalu menggila dengan selalu menggelandang di jalanan raya, sedangkan Dina sangat temperamen, suka memakai hal yang gila dengan hal yang sama dilakukan oleh Devan, Devan suka rokok, namun anti mabuk, sedangkan Dina sangat bersih, bahkan mungkin untuk ukuran seorang anak Grunge, yeah Grunge.
”Hmmm Love udah dulu yak aku mau tidur dulu, ntar kita ketemuan di kampus mu ya jam 10, jangan telat lho ” Kata Devan dengan sangat ngantuk pada telepon yang masih tersambung dengan Dina dan telepon itu mungkin sudah meminta untuk segera dimatiin karena sudah sangat panas, hhhahhaha
”Oke Bodd, by the way thanks banget ya buat linknya” Sahut Dina
“Yupp.. Bye” Balas Devan sembari menutup telepon
Melihat lawan curhatnya sudah tidur duluan membuat Dina tak ingin mengakhiri browsingnya di dunia maya. Heran deh, kalo udah di depan komputer, Dina bisa betah 24 jam, tapi kalau giliran buat belajar baru 30 menit udah KO mesti, hhhahha. Dina masih mendownload link yang diberikan oleh Bowie tadi yang sangat langka dan jarang dimiliki orang-orang itu. Karena jemu akan browsingnya di dunia maya maka Dina mulai menyetel lagu-lagu kesukaanya yaitu Rock N Roll, Grunge, Punk, daripada dimarahin ortunya karena sering gak tidur gara-gara online dan membuat pr, membuat Dina terpaksa memakai headset untuk memuaskan hasratnya untuk mendengarkan lagu kesukaannya. Dia adalah mahasiswi yang terkesan agak pendiam dan jarang bicara, namun bila ada sesuatu yang menarik perhatiaannya, busyet bisa berubah menjadi 100 % menjadi orang lain. Hmmm.. sekarang dia bersenandung lagunya Nirvana yang berjudul School yang mempunyai lirik seperti ini :
…Won't you believe it…
…It's just my luck…
…No recess…
…You're in high school again…
Yah, dia sangat maniak dalam hal musik bisa cenderung gila, namun hal itu masih wajar karena dia belum sampai membunuh orang dalam kegilaannya itu, hhhahhaaha, Dina suka karakter Kurt Cobain dalam vokalis Nirvana tersebut, dia suka gaya hidupnya yang sederhana, tidak neko-neko, memainkan musik dengan sepenuh hati dan selalu mempunyai rasa kasih sayang yang tinggi dengan keluarganya dan para fans nya. Semua lagunya mempunyai lirik yang begitu mendalam hampir untuk semua orang, setiap tindakannya bagaikan candu yang membius. Hal itu juga dia temukan dalam karakter Devan. Bowie bisa dibilang duplikat Kurt Cobain, baik dari segi penampilan dan hatinya. Dia sangat menyukai Devan, namun dia tidak mau menyatakannya karena dia masih ingin berteman dengan Devan dan tidak ingin menghancurkannya dengan perasaan Cinta yang tumbuh di hatinya. Bila bicara tentang koleksi tentang Kurt Cobain dan Nirvana, si Dina ini jagonya, dia mempunyai koleksi hampir semua setiap keping lagunya, videonya, bukunya, konsernya, filmnya, jepit rambut, tas, sepatu, baju, dll. Bahkan kamarnya pun tak muat lagi untuk memajang poster band Grunge lagi. Gaya hidup dan selera musik ternyata mempengaruhi setiap tindakan dan aktivitas orang tersebut. Dengan mendengarkan musik Grunge dan Nirvana serta mencermati setiap tindakan Kurt Cobain, membuat Dina menjadi gadis yang mandiri, cuek, tampil apa adanya dan selalu optimis dan sederhana. Kematian sang Legenda musik Rock N Roll ini hanya untuk gambaran saja tanpa harus ditiru dan di ikuti hanya untuk relaxing. Kemudian mata Dina ternyata tak sekuat mata robot, dia kemudian jatuh terlelap dengan download tan link film dokumenter tersebut masih menyala.
”Tok..tok..tokkkk...Bangun Din, mau molor sampai kapan !!” Gedor ibunya di kamar Dina dengan tergesa-gesa
”Ummmmmm.. masih ngantuk mom” Balas Dina dengan menguap dan masih bersembunyi di balik selimutnya
”Ayo bangun!! Tadi nak Devan telepon kamu katanya kamu ada janji tapi gak datang-datang” Bentak ibunya dari balik pintu kamar Dina
Dengan mengucek matanya, Dina menyusuri hp nya yang ada di meja komputernya dan melihat komputernya masih menyala dan membuat Dina mematikan komputernya dan dilihat hp nya ada 12 miss call dan 27 sms.
”Gila siapa yang sms aku dan telepon aku sebanyak ini? ” Gumam Dina
Ohhh shit, dengan keadaan yang sudah sadar 100 % dia tersadar bahwa dia janjian dengan Devan dan semua sms dan miss call itu dari Devan. Melihat jam dindingnya yang menunjukkan pukul 10.30 membuat Dina tergesa-gesa seperti setan kesurupan. Dina bisa santai karena hari ini dia libur dan hanya janjian sama Devan. Tanpa mandi, hanya dengan gosok gigi dan cuci muka Dina langsung meluncur ke kampusnya
Sesampainya di kampus Dina celingak-celinguk mencari batang hidung Devan
”Wah.. jangan-jangan Devan dah pulang lagi? Gumam Dina sendiri
Dengan duduk di bangku kampus, Dina mengirim sms kepada Devan yang isinya ”Woii.. kamu dimana, Ni aku dah di tempat biasa” karena berulang kali di telepon tak pernah menyaut kemudian lamanya balasan dari Devan membuat Dina jengah. Kemudian dia berinisiatif menelepon teman-temannya yang lain untuk sekedar menemaninya. Tak berapa lama datanglah para people grunge yang sudah siap sedia menemani Dina, hhahahaha. Mereka adalah Si Jangkis Cevamp, Si Muka Layu namun cantik Brida, si kembar Jiski dan Jiska dan si lemot Meli. Mereka berlima adalah sahabat karib Dina dan Devan. Si jangkis Cevamp adalah anak konglomerat yang memilih untuk putus sekolah dan serius untuk bermusik dengan belajar otodidak dan katanya sih dia memilih hidup menggelandang daripada hidup di rumahnya yang dia bilang seperti sangkar emas burung gitu, gayanya Rock N Roll banget dan hampir sama dengan Devan namun Cevamp ini lebih mirip Daniel John yang dari Silverchair itu tuh daripada mirip uncle Cobain dan dimana-mana selalu memboyong gitar fender miliknya. Kemudian si Muka Layu yang yah sangat cantik untuk ukuran mahasiswi di Solo, hhahahhaha, dia adalah Brida, Brida adalah blesteran dari Amerika dan Jawa yang lebih tepatnya dari Missisipi dan ibunya berasal dari Kota Laweyan di Solo, Brida mancung, berkulit putih, tinggi, dan mewarisi mata biru ayahnya, namun satu hal sifat jelek dari Brida yaitu dia tidak suka mengurus tubuhnya sendiri, alhasil Brida sangat kusut, layu dan seperti vokalis Hole yaitu Courtney Love yang juga mewarisi juga sikap dan tabiat sang Dewi Grunge, yaitu suka ganti-ganti cowok, hhahahhaha. Lanjut kemudian si kembar Jiski dan Jiska, mereka perwakannya hampir sama yaitu mungil dan hitam legam namun imut-imut banget lhoh, mereka mempunyai selera musik yang sama yaitu Pearl Jam, gila ini anak sudah kembar, mempunyai selera musik yang sama, potongan rambut shaggy dan dengan baju yang sama pula namun yang membedakan ke duanya adalah dalam hal akademis, Jiski sangat pintar di kampusnya dan hampir selalu mendapat IP terbaik namun beda dengan Jiska yang selalu bolos dan tak pernah lulus dalam mata kuliah apapun itu namun sangat pintar bermain drum dan sangat piawai dalam menggaet cewek , hhhehhee. Terakhir adalah si lemot Meli, wah parah anak ini, saking terlalu lugu atau bodoh, beda tipis sih, Meli ini sering melamun dan mirip dengan karakter Patrick yang ada pada Spongebob Square Pants, namun satu hal positif dari Meli ini, dia terlihat normal dibanding kawannya se genk yang lain, hhhiiii, tanpa asesoris mirip anak grunge, dia terlihat seperti anak yang sangat rapi dan bersih, ketika ditanya temannya mengapa dia tidak berpenampilan seperti anak Grunge, jawabnya hanya satu ”Aku suka menjadi diriku sendiri” wah busyet temen-temennya yang menjuluki dia ratu lemot langsung diem seketika, hhhahhhaa.
Setelah mereka ber-enam kumpul, kemudian Dina membuka percakapan karena dialah yang mengundang kawan-kawannya berkumpul
”Hai guys, gimana kalau kita buat acara party grunge?” Celoteh Dina buat mengawali pembicaraan diantara mereka
Belum sampai Dina berhenti bicara tiba-tiba nada dering Smells Like Teen Spirit mulai terdengar dari balik kemeja flanellnya
”Upss.. bentar dulu ya guys” kata Dina kepada kawan-kawannya
”Yah, ada pa Dev? ”kata Dina pada Devan
Karena saking bingungnya dan karena permasalahan dengan pacarnya membuat Dina lupa bahwa tujuan dia datang ke kampus adalah untuk janjian dengan Devan
“Emm gak papa kok Din, kamu lanjutin aja diskusimu ma temen-temenmu” ujar Devan dengan nada kecewa
”Wew, kamu ada disini? Langsung aja ke sini Dev ” Gumam Dina serasa tanpa dosa
”Okey Din bila itu memang maumu” Balas Devan
”Ceklek... Tut..tut” Telepon mereka tertutup
Belum sampai meletakkan hp nya, kemudian Dina melihat sosok Deva tergopoh-gopoh berlari menuju kepadanya. Suasana kampus yang sepi karena hari libur membuat mereka ber enam semakin leluasa melihat raut muka Devan yang tergopoh-gopoh dan lelah itu. Kemudian sampailah Devan kepada perkumpulan gerombolan People Grunge itu. Yang pada saat itu dia melihat Dina sedang tertawa lepas dengan Cevamp dan sudah lama dia tidak melihat tawa lepas Dina.
”Hai kawan...Lama tak jumpa” Ujar Devan sebisanya
Walau mereka juga akrab dengan Devan dan Dina, namun mereka para people Grunge tahu bahwa sebenarnya Devan dan Cevamp sama-sama menyukai Dina. Jadi suasana agak menjadi renggang sebentar. Melihat situasi yang agak canggung membuat Brida si muka layu dan pemikat cowok tersebut mendekati Devan dan langsung menciumnya dengan kasih sayangnya yang sangat dalam ( sebenarnya buat Brida ciuman itu adalah hal yang wajar dan ciuman itu hal yang biasa seperti kita waktu menjabat tangan ) Ciuman mereka berlanjut dengan ganas dan liar dengan hisapan lidah mereka yang saling terpaut dan pelukan mereka semakin mesra dan disaksikan oleh Cevamp, Meli, Jiski dan Jiska, dan juga Dina. Melihat hal yang sangat menyakiti hatinya tersebut membuat Dina tak terasa meneteskan air mata, karena dia mengira bahwa Devan menyuruhnya datang ke kampus untuk memintanya menjadi pacarnya dan Dina berencana untuk memutuskan pacarnya yang lama tersebut. Hal yang patut dipertanyakan adalah bahwa mengapa Devan sampai mau di cium oleh Brida sang ratu pemikat cowok, jawabnya satu, Devan sakit hati melihat keakraban Dina dan Cevamp yang dikira oleh Devan bahwa mereka sedang ada hubungan khusus. Untuk mengobati rasa sakit hati yang melanda Dina, kemudian Dina mengambil MP3 Meli dan dengan volume keras di setel lah lagu yang berjudul Molly’s Lips dari band The Vasellines yang kemudian dinyanyikan ulang oleh Nirvana tersebut, kira-kira beginilah bunyinya :
…She said…
…She'd take me anywhere…
…She'd take me anywhere…
…As long as she stays with me…
…She said…
…She'd take me anywhere…
…She'd take me anywhere…
…As long as I stayed clean…
…Kiss kiss...
…Molly's lips...
…Kiss kiss...
Molly's lips…
...Kiss kiss…
...Molly's lips…
...Kiss kiss…
Mendengar lagu Molly’s Lips tersebut membuat Devan menghentikan ciumannya dengan Brida dan kemudian sadar akan kesalahan terbesar yang dia perbuat, yaitu dengan membuat cemburu Dina bukanlah hal yang bagus untuk dilakukan karena sebenarnya rasa cintanya hanya untuk Dina, namun hal yang tak bisa dia tolak adalah magnet daya tarik dari Brida yang sangat kuat tersebut hingga dia tak bisa melepaskan ciumannya tersebut. Dengan mendorong Brida hingga terjatuh dia menghampiri Dina yang sedang menundukkan kepalanya dengan Meli disampingnya
”Love....” sapa Devan kepada Dina yang tertunduk
Teman-teman people Grunge mereka tak mengerti sebutan Love itu untuk siapa, dan mereka hanya diam dan tak bersuara ketika Devan mendekati Dina
”Hiksss........hikss” hanya itu yang terdengar dari mulut Dina
”Maafin aku Love...Aku khilaf” sahut Devan lebih dalam lagi
Sebenarnya Dina tahu bahwa ciuman yang dilakukan Brida tadi hanya main-main saja, bahkan Brida juga pernah mencium Dina ketika mereka sedang ada di kelas, namun Dina merasa berbeda ketika Devan yang di cium Brida. Dia merasa hampa dan menyetel lagu Molly’s Lips untuk menghibur kesedihannya. Hal yang dilakukan Dina ketika sedih adalah dengan mendengarkan musik dan mecoba mengingat senyum Kurt Cobain, walau terkesan gila, namun hal itu selalu manjur ketika dia sudah over sad.
”.......” masih hening dan Dina masih menangis
Devan yang seperti orang autis malah meminjam gitar fender milik Cevamp dan mencolokkannya pada adapter yang ada di kampus tersebut dan mengajak Brida dan Jiska untuk segera menghampirinya dengan di siapkannya hal yang sudah lama tertunda tadi. Sebenarnya Devan ingin memberikan sesuatu yang amat disukai oleh Dina yaitu bisa melihat Duplikat Nirvana memainkan semua lagu Nirvana. Namun bagi yang melihat mungkin band yang dimainkan oleh Devan lebih mirip dengan Mudhoney karena sang bassist cewek dan vokal gitar serta karakter drum mereka tak se garang Nirvana, hhhahahaha. Alhasil kampus yang tadinya sepi mulai ramai berdatangan karena tingkah usil Meli dan Jiski dengan meyebar pengumuman bahwa ada konser gila di kampus,, hhahhaha. Lagu pertama Devan menggila dengan menyanyikan lagu All Apologies yang liriknya kira-kira seperti ini :
…What else should I be…
…All apologies…
…What else should I say…
…Everyone is gay…
…What else could I write…
…I don't have the right…
…What else should I be…
…All apologies…
…In the sun…
…In the sun I feel as one…
…In the sun…
…In the sun…
…I'm married…
…Buried…
…I wish I was like you…
…Easily amused…
…Find my nest of salt…
…Everything is my fault…
…I'll take all the blame…
…Aqua seafoam shame…
…Sunburn with freezeburn…
…Choking on the ashes of her enemy…
…All in all is we all are…
Melihat usaha yang dilakukan oleh Devan membuat Dina mematikan MP3 milik Meli tadi dan mulai melihat tingkah yang dilakukan Devan untuknya. Ketika alunan lagu All Apologies sudah mencapai Reff, liriknya mulai dirubah oleh Devan dengan memberi sentuhan yang kira-kira menjadi berbunyi seperti ini :
…In the sun…
…In the sun I feel as one…
…In the sun…
…In the sun…
…I'm married…
…buried…
…Dina would you like to married with me ?...
Tak terasa Dina mulai meneteskan air matanya dan menghampiri Devan sambil membuat slank lagu atau perubahan lagu dan ikut bernyanyi dengan Devan, suasana kampus mulai riuh dengan aneka pogo dan moshing dari penonton, Cevamp hanya diam saja dan melupakan apa yang terjadi dan segera larut juga dalam Suasana sacral yang sangat indah, Meli si Lemot dan Jiski si kutu buku membuat spanduk besar dengan bertuliskan “Long Lasting – King and Queen Grunge – Devan dan Dina” PEACE, LOVE, EMPATHY.
Suasana panggung masih dengan Devan dan Dina yang menyanyikan lagu Nirvana dan juga Nirvana yang dari beberapa album yang dari Bleach hingga terakhir yang kira-kira berbunyi seperti ini :
Devan :
…Is there another reason for your stain…
…Could you believe him when you discussed his stain?...
…Here is another word that rhymes with shame…
…You could do anything…
( yang berjudul Blew dan diambil dari album Bleach – Nirvana )
Yang kemudian disahut dengan nyanyian juga oleh Dina yang berbunyi :
…He's the one…
…Who likes all the pretty songs…
…And he likes to sing along…
…And he likes to shoot his gun…
…But he knows not what it means…
…And I say aahh…
( yang berjudul In Bloom dan diambil dari album Nevermind – Nirvana )
Mereka saling riang gembira dan berkotor-kotor dengan debu dan segala macam kuman yang menempel karena dari siang hingga sore merka tak istirahat dan tak terasa matahari muali tenggelam dan mereka lelah dan kampus mulai sepi karena masing-masing meninggalkan ruang tersebut dan hanya tinggal Devan dan Dina di kampus itu. Lalu Devan segera mengambil moblinya dan mengajak pulang Dina. Sesampai di mobil mereka berdiam diri sampai keduanya berbicara berbarengan
”Thanks for today” sahut Dina dan juga Devan
“Hahahhahhahaha” mereka tertawa terkekeh-kekeh
“Love” kata Devan sambil menatap dalam-dalam mata Dina yang tak berkedip
”Iya..”sahut Dina dengan bibir bergetar
”Jadi bagaimana? Maukah kamu menjadi pacarku? Kata Devan dengan seluruh kemampuannya
”Ya...” jawab Dina singkat karena dia memang berencana memutuskan pacarnya
”Yayyyyyyyyy.. a Deniallllllllll” Teriak Devan dengan kerasnya karena sakin gembiranya dia memeluk Dina dengan dangat kerasnya di dalam mobil
”Sakitttt...” rintih Dian melenguh
”Love? Kamu jangan bercanda deh” timpal Devan dengan gusar
”Mmmmhhh...” Dengan sekuat tenaga dina mencoba bernafas dan berkata
”Love.. Kubawa ke rumah sakit aja yah” Pinta Devan dengan memelas
”Gak usah Bodd” Sahut Dina dengan lemas
”Tapi kenapa!!!!! ? ”Rengek Devan dengan nada putus asa
Kemudian Dina bercerita bahwa dia mengidap kanker stadium akhir dan hari itu adalah hari terakhir dia berada di bumi ini, dia sangat senang akhirnya cinta sejatinya dia temukan dalam sosok Devan walau hanya berlangsung satu hari yang penuh ke gilaan dengan Ciuman Gila Devan dan Brida di depan mata kepalanya sendiri, kemudian aksi panggung mereka yang gila hingga mengundang seisi kampus untuk datang dan hal itu terbayar tuntas dengan sebuah kenangan yang indah.
”Berikan aku ciuman terakhirmu Dev” Ujar Dina sambil tersenyum yang sedikit memaksa
”Aku tak bisa melakukannya, kenapa kau tega berbuat ini kepadaku Love, mengapa kau merahasiakannya?’ bentak Devan kepada Dina
”Aku terpaksa, aku tak mau mebuatmu khawatir” gumam Dina
Mereka kemudian berciuman yang sangat panjang dan dalam dan sangat suci tanpa ada nafsu di setiap hisapan ciuman yang dia berikan kepada Dina dengan menangis mereka berdua masih tetap berciuman hingga akhirnya Dina membuka matanya yang masih lembab dan membisikkan kata-kata kepada Devan dengan penuh mesra yaitu :
Do not stand at my grave and weep, ( Jangan berdiri di makamku dan menangis, (
I am not there, I do not sleep. ( Aku tidak ada, aku tidak tidur. )
I am a thousand winds that blow, (Akulah seribu angin pukulan itu, )
I am the diamond glints on the snow. (Akulah kilau berlian di atas salju. )
I am the sunlight on ripened grain, (Akulah sinar matahari pada gandum matang, )
I am the gentle autumn rain.( Akulah hujan musim gugur yang lembut itu. )
When you awaken in the mornings hush,( Ketika kamu bangun di pagi hari diamlah, )
I am the swift uplifting rush, Of quiet birds encircled flight,( Aku telah terburu-buru dengan semangat yang cepat, Tentu burung telah tenang mengelilingi penerbangan, )
I am the soft stars that shine at night. Akulah bintang yang bersinar di malam hari.
Do not stand at my grave and cry,( Jangan berdiri di makamku dan menangis, )
I am not there, I did not die. (Aku tidak di sana, aku tidak mati. )
Kemudian mata Dina tertutup untuk selamanya dan dia meminta Devan untuk terus tersenyum dan jangan mudah putus asa.
Seminggu setelah pemakaman Dian, Devan jarang online lagi dan untuk pertama kalinya dia online dan menemukan email yang dikirim oleh Dian ketika dia berada di kampus dulu, email yang dikirim lewat Hp it lalu di bukanya dan berbunyi :
To : My Boddah “Kurt Devan Cobain”
Cc : -
Subject : Thanks yah Boddahku ^.^ hehehhe
Hai Bodd, gi ngapain? Pasti ketika baca ini kamu lagi dengerin Nirvana yah? Hhehhhe, ini aku kirim ke kamu karena mungkin aku sudah tak ada lagi di bumi ini, pertama-tama aku kesel, sebel ma kamu, kok bisa-bisanya lhoh ciuman ma Brida si Jalang itu di depan mataku, hahahhaha. Sori aku sebut jalang, -kemudian sekedar kamu tau aja ya, aku lebih dulu bertemu Kurt Cobain, hahhhha, kamu aku tinggal deh, tapi jangan sedih deh, nanti aku salamin ma Kurt dan kita nyanyi bareng-bareng tuh lagu Sappy, hhhhehhe, hal yang aku suka dari kamu adalah, kamu ganteng, hahhha dah pasti, kamu unik kayak upin-ipin, hhhhahhha, kamu gila, kamu suka rokok tapi gak suka mabuk dan narkoba, yang pasti kamu tu mirip banget ma kurt cobain, hhhhehhehe, pesanku tetap tersenyum ya Bodd, sial banget kamu ciuman ma Brida penuh nafsu gitu yak? Bikin aku mau muntah aja, hhhahha, tapi muntahku muntah air mata, hhhuhu sebel deh, pesanku jangan lupakan aku ya karena Disitu aku berada, ketika kau mengingatku, mengapa aku ada disana ketika kau mengingatku Bodd? Iya karena aku terbakar dan tidak di kubur, It’s better to burn out than to fade away. Copy Paste kata-katanya Cobain deeh, hhhehhe, kalau mau mengingatku cukup kamu setel lagu Nirvana aja Bodd, aku pasti ada disitu dan ingat aku selalu ada di hatimu, udah dulu yak, bateraiku udah mau low bat nih kirim email ke kamu, bye.. Peace, Love, Emphaty… Aku benci diriku sendiri yang pengecut ini Bodd tapi aku tak ingin mati, tapi takdir berkata lain, makasih ya, dan sekarang aku menuju sebuah ketenangan sejati yang dimana tempat itu disebut Nirvana, hhhhhehhehhe
Setelah mambaca email seminggu yang lalu dari Dina itu, membuat Devan menangis sejadi-jadinya, dia lalu mengunjungi makam Dina dan berbisik “Kamu benar Love, kata-kata mu yang berbunyi Disitu aku berada, ketika kau mengingatku, sangat terasa, aku tak perlu jauh-jauh ke makam ini untuk mendoakanmu, cukup dengan mendengarkan lagu-lagu kesukaan kita aku jadi teringat kau, kau lebih dahulu menyusul Uncle Cobain namun aku tahu kau bercengkrama bahkan akrab dengan Cobain di alam sana, namun satu hal yang pasti, kamu sudah bisa bertemu Cobain yang asli tanpa harus melihat duplikat yang ada pada diriku ini, hhhhehhee, Peace, Love, Emphaty.. Semoga damai menyertaimu Love.. Amin
Writer : Sari Marasdika ( Author )
For : Kurt Cobain, grunger, sahabatku yang sudah di alam lain dan juga para pembaca umum
Inspirasi : Diambil dari kisah nyata dan kisah fiktif dan saya gabungkan keduanya
Novel Singkat ini aku tunjukkan sebagai apresiasi terhadap Karya-karya Kurt Cobain, kontribusi Nirvana dalam dunia musik Rock N Roll dan juga semua people Grunge, sahabatku masa kecil, bahkan masyarakat umum yang tidak tahu apa itu Grunge, hhehheehhee
Dibuat dan Ditulis oleh : Sari Marasdika
06-07-2010
kunjungi juga :
http://www.friendster.com/javanesegirl
http://cewekgrunge.blogspot.com/
http://www.kaskus.us/member.php?u=1794916
makasihhh, wkakakkakakaaaaaaaa
Saya adalah cewek pecinta musik grunge, Gone but not forgotten, untuk semua pecinta musik grunge dan nirvana terutama kurt cobain, salut buat kalian semua, saya tahu kalian adalah orang paling seru, asik di dunia ini, Peace, Love, Emphaty
Selamat Datang Grunge
Selamat datang di blog saya - the lady of grunge, yang terkesan lusuh, kucel, kumuh, namun saya tetap akan menyajikan kesenangan saya tentang Grunge, Nirvana, dan almarhumah kurt cobain, Keep Grunge Kawan ^^,
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Isi Blog saya
-
▼
2010
(35)
-
▼
Juli
(8)
- KETIKA ROCK ‘N ROLL BERTEMU DENGAN KEBUDAYAAN - no...
- Sorry Horny by ILLEGAL MOTIVES dan Phlegm of Dirty...
- Lirik Lagu-Lagu para musisi dunia yang ada kata-ka...
- Lirik Lagu-Lagu para musisi dunia yang ada kata-ka...
- Cintamu yang mengajariku
- KEMANA KAU AKAN BERLABUH WAHAI anak bangsa ( Puisi...
- Aku adalah lukisan malam-mu ( Puisi untuk orang yg...
- Disitu aku berada, ketika kau mengingatku - Novel ...
-
▼
Juli
(8)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar